Sejumlah pekerja dari CV Bhineka Karya mulai memperbaiki
Tembok Penahan Tanah (TPT) yang jebol Selasa malam lalu. Pengerjaan
mulai dilakukan dengan membuat pondasi baru, sejak Kamis (27/12). Karena
hawatir imbas dari longsornya TPT, dapat menggerus bahu jalan hingga
dapat memutus jalan menuju ke Objek Wisata Ziarah Dayeuh Luhur.
“TPT yang longsor itu persis dipinggir jalan menuju Dayeuh Luhur,
padahal itu siangnya baru selesai dibangun tapi pas malam diguyur hujan
deras, hingga TPT-nya jebol kembali,” ujar Kepala Desa Ganeas, Asep
Tophan S.Ip, di ruang kerjanya, kemarin.
Sementara itu sejumlah pekerja membenarkan pengerjaan perbaikan TPT
dipercepat, mereka pun membantah jika pekerjaan TPT sebelumnya jebol
karena kontruksi bahan yang tak sesuai. “Jangankan yang baru, yang lama
saja bisa jebol. Karena air yang menerjang TPT ini merupakan kiriman
dari air yang ada di atas bukit. Hujan menyebabkan bukit itu longsor dan
menyumbat aliran drinase, hingga seluruh airnya tertumpah ke TPT ini
yang siangnya baru beres, makanya langsung jebol,” papar Dayat, seorang
pekerja dari CV Bhineka Karya.
Pihak CV pun diyakini Dayat, akan merugi besar akibat kejadian
tersebut. Pasalnya mereka harus membuat pondasi baru, dan mengeruk
bongkahan longsoran dari dasar sungai. “Bagi pemborong ini akan rugi dua
kali lipat, karena pengerjaannya dikerjakan dari nol lagi,” ungkapnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab si pemborong kata, Dayat, pemilik
perusahaan CV Bhineka Karya untuk menambah nilai anggaran pembangunan
TPT itu terpaksa menjual motor kesayangannya. “Si bos sudah siap
bertanggung jawab dengan kejadian ini, bahkan si bos juga sampai menjual
motor kesayangannya untuk menutup kekurangan anggaran,” terang Dayat.
Meski demikian akibat tak adanya papan anggaran, Dayat dan sejumlah
pekerja lainnya tak mengetahui berapa nilai kontrak anggaran dari
pembangunan TPT di jalur jalan PU Kabupten itu.
TPT yang dibangun di sungai Loa, sebenarnya menurut Dayat tak terlalu
beresiko, karena aliran air yang mengalir di sungai itu hanya ada pada
saat hujan turun. Dari tinggi 14 meter, sebut Dayat rencananya akan
dikerjakan dengan format kontruksi terasering.
Pengerjaan kemarin sebutnya, merupakan pengerjaan awal di bagian
pondasi dengan panjang 16 meter dan tinggi 5 meter, sebelum dilakukan
pengerjaan lanjutan. “Rencana memang akan dibangun seperti terasing,
tapi tak tahu dikerjakan oleh pengembang siapa, mudah-mudahan oleh kita
lagi karena kita sekarang bertanggung jawab, memperbaiki TPT ini,”
ungkapnya. Dikutip dari sumedangonline.com
Browse » Home
» Lalu Lintas
»
Tembok Penahan Tanah Jebol, Jalan ke Dayeuh Luhur Terancam Terputus
Tembok Penahan Tanah Jebol, Jalan ke Dayeuh Luhur Terancam Terputus
Written By Unknown on Jumat, 04 Januari 2013 | 03.43
Label:
Berita,
Lalu Lintas
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !